COBAK COBAK

Sejujurnya, kalau kamu tinggal di rumah saya, kamu akan mengalami banyak kejadian absurd . Hal ini disebabkan karena kelakuan para penghuninya yang nggak kalah absurd, sebut saja daddy A, Mama T, Pak Suami dan saya. nggak, saya dan pak suami nggak tinggal serumah sama papa mama saya karena sebusuk busuknya rumah sendiri tetap lebih enak dari rumah mertua , tapi tetep cerita-cerita lucu ini selalu terjadi kapanpun dimanapun. via GIPHY ( sfx: indahnya he~ rumah sendiri~ he~ susahnya he~ kalo mau pinjem panci he~) Karena kita berempat sama-sama punya tempat usaha masing-masing, ternyata setelah pindah ke jawa tengah dan yogyakarta dari jakarta yang metropolitan banget itu, kita sering dihajar cerita-cerita yang konon nyerempet mistis....tapi karena kelakuan makhluk-makhluk di rumah saya yang nggilani, cerita horror seserem apapun jadi nggak horror lagi. Kalo kalian sudah baca postingan saya sebelumnya, pasti sudah pernah denger #ulersantet. Nah sebenernya apa sih #ulersantet  itu? Begima

Hai pembacaku yang budiman dan budiwoman! Kembali lagi di review makanan #GemukTanggungSendiri by duckofyork! *kemudian lari sebelum disambit netijen pake sendal swallow* BTW iya monmaap judulnya ala ala clickbait. Penasaran aja kalian bakal ngeklik nggak sih kalo judulnya kaya gini? ((TETEP NGEKLIK LAH YA, I LOP YU PUL 1 JUTA PEMBACAKU #tertawadalamkehaluan )) Mohon maaf atas menghilangnya duckofyork dari peredaran beberapa waktu ini diakibatkan karena penulisnya alias saya sendiri sedang menempuh pendidikan mediator DAN LULUS GENGS ALHAMDULILLAH!!! Jadi sekarang status saya naik jadi #PengangguranBersertifikat  karena sampe sekarang nanganin kasusnya baru satu dua aja *insert sfx nangis di pojokan rumah hiks* BTW kali ini saya mau menggelitik manja  mengompor-ngompori kalian untuk mencoba makanan legendaris di Bantul yang status keendeusannya tidak kalah dengan Mangut Lele belakang ISI maupun Sate Klathak hits Pak Pong dan Pak Bari, yaitu.... GUDEG MANGGAR! Sejujurnya saya bukan ora

Hai pemirsa yang budiman dan budiwoman! Ngga tahu kenapa cuaca jogja sebulan belakangan ini panas gila-gilaan, aku lelah! *membasuh keringat di dahi joe taslim  sendiri*  cuaca yang panas ini bukan cuma membuat saya super dehidrasi (dan ngomel-ngomel karena kegerahan) tapi juga membuat kulit muka saya kembali gradakan *duh bahasa indonesianya gradakan tuh apa sih* dan bruntusan dimana-mana, cedih ah! Jadi begini pemirsa, saya punya kulit yang sangat sensitif sama yang namanya panas dan sinar matahari. Nggak tau sih,  mungkin dulu waktu orang tua saya baru unboxing saya, petunjuk penyimpanannya ada tulisannya "simpan di tempan yang sejuk dan kering" dikira youtuber kali ah beb  oke, skip. Belom lagi kondisi kejiwaan yang lagi gonjang ganjing kurang stabil membuat saya semakin uwowow dan iwiwiw (apa sih) dan hasilnya... saya bruntusan kecil-kecil di wajah dan pipi. kzl ih. Tapi memang ya, Tuhan maha baik dan maha pengertian. Di tengah-tengah azab  jerawat ini, saya diberikan ke

Hi fellas, what's good?  kalau biasanya saya membahas soal all you can eat buffet  di hotel-hotel, kali ini saya mau membahas topik yang sedikit berbeda--masih seputar all you can eat, tapi kali ini di salah satu restaurant di Yogyakarta-- Sekar Kedhaton Restaurant, Kotagede Kalau kamu sudah jadi pembaca setia duckofyork (dan follow instagramnya tentu saja! teteup!) pasti kalian tahu kalau saya anaknya paling seneng kalo disuruh ke kotagede. Buat kalian yang tinggal di luar jogja, jadi kotagede itu pusat silversmith  atau perajin perhiasan perak. Begitu masuk ke kawasan kotagede pasti kalian bakal disambut dengan deretan toko kerajinan perak--tapi bukan cuma perak aja lho yang jadi "sajian spesial" di kotagede! Jadi daerah kotagede ini juga terkenal dengan deretan penjual makanan dan restoran tradisional khas jogja yang beragam . Konon daerah kotagede memang sudah bertahun-tahun menjadi daerah pasar, makanya dagangan dan makanan yang dijual disini menjadi sangat beragam