COBAK COBAK

congratulations, you almost made it out!   You started 2018 with a bang: a huge resignation letter was sent to a studio who pays your bill every month and keeping things afloat. A lot of mid afternoon crying on skype and discord talking to your favorite partner since 10 years ago.  and exactly 30 days later; you were back! I mean, HELLO! you can't stop wondering if this is how you should've ended your favorite side-job; and then you decided to go back--right on time. Your favorite client is recording and you helped saved 2-3 tracks from overly autotuned.  You feel good. and bad. because most of your clients are gone to find new talents to replace you. And one particular track was so much of a mess you decided to not putting it on your resume. It sold though. Way to go! Life is crazy.  You had your craziest months--travelling out of town with a lot of people-new and old. You made mental notes to stop being so bitchy when you're tired. (i'm sorry guys, i hope y'all fo

Hai kalian semua! Saya nggak tahu apakah kalian kangen atau nggak sama post Photo Journal saya, tapi saya pede aja kalo kalian kangen #JumawaTingkatDewa  Jadi kalau biasanya saya berpergian lumayan jauh, kali ini saya mau berbagi soal hotel yang sebenarnya lumayan dekat dengan rumah saya tapi tetep menjadi salah satu tujuan menginap (dan makan-makan favorit) yaitu Grand Quality Hotel Yogyakarta atau yang biasa disebut sebagai GQ Hotel Jogja .  To be honest, i have been here multiple times, karena memang hotelnya sudah cukup lama berdiri--tapi setiap saya pergi ke GQ Hotel, selalu ada hal-hal baru yang saya jumpai, entah dekorasi, entah mas dan mba front office yang semakin good looking , dan masih banyak lagi. Belakangan, saya dengar GQ Hotel baru saja merenovasi kamar-kamar mereka dengan design yang lebih modern untuk memberikan kesan yang lebih homey  kepada tamu-tamunya. Jadi seperti biasa, saya merasa harus 'mencicipi' keindahan kamar baru dari GQ Hotel ini. Sejujurnya, ada

Dari tahun 2010 sampai sekarang, saya masih setia dengan gerobak putih  saya yang mulai butut. Ini mobil pertama yang saya beli dengan kerja keras dan pengorbanan dan disumbang Orang Tua biar nggak perlu nyicil  sehingga untuk menjual si putih saya masih agak pikir-pikir. (this post may contain affiliate links) Beli mobil itu salah satu keputusan saya yang sebenernya agak bodoh kalo saya pikir-pikir; karena harga mobil pasti menurun seiring dengan lama mobil tersebut dipakai (dan saya orangnya rada  abusive buktinya si putih yang cuma 1300 cc dan 3 silinder itu akhirnya khatam keliling pulau jawa juga) Tapi ya namanya sudah menikah dan berkeluarga, tiba-tiba si Putih tak lagi mengakomodir kebutuhan saya dan pak suami lagi. Tadinya mobil 4 seater sudah cukup buat kami, tapi tiba-tiba Daddy A dan Mama T pengennya kita punya mobil 7 seater supaya baby seat  untuk bayi  yang belom dibuat itu  juga muat. Ada beberapa pilihan mobil sih, saya nggak mau yang merk aneh-aneh atau bentuk mobil ya

Waktu saya menulis postingan ini, saya sedang berada di sebuah hotel di Kota Jepara--sangat jauh dari rumah, tapi tidak membuat saya jauh dari beberapa kenangan soal rumah. Kenangan-kenangan itu yang mau saya bagikan dalam postingan ini.  Saya ingat, kala itu saya masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Pagi itu, seekor kelinci besar berbulu hitam tebal melompat-lompat kecil di ruang makan saya. Pintu ruang makan hari itu terbuka. Saya mengintip keluar, didepan pagar berdiri seorang remaja kurus seumur kakak saya.  Kami bertatapan, dia melengos, saya berlari kedalam rumah. Remaja itu tinggal diseberang rumah saya; sebut saja namanya D. Ibu melarang kami untuk bergaul dengan D dan teman-temannya; konon katanya, D adalah pemakai narkoba.  Di awal tahun 2000, isu narkoba adalah isu yang sangat hangat untuk diperbincangkan. Saya dilarang membeli pulpen harum (padahal bisa saja tintanya dicampur dengan parfum), juga dilarang untuk menerima barang pemberian orang tak dikenal, apalagi om-om

So many people said, i was blessed with beautiful wavy hair.  Kalian semua ngga tau deritanya bangun dan rambutmu nyangkut-nyangkut kaya kabel headphone yang gak tangle-free . *nangis in the corner* FYI, rambut saya tipe 2A. Wavy tapi lepek dan tipis. Kalo keseringan disisir bentuknya nggak jelas tapi kalo nggak disisir kusutnya nggak keruan kaya singa gagal rebonding. Selama ini sih saya pake shampoo untuk rambut berminyak dan shampoo dengan formula anti-lepek supaya bisa nggak perlu keramas sering-sering. Nah kemarin terbersitlah ide untuk mencoba shampoo hijab ! karena kan shampoo hijab diformulasikan buat orang-orang berhijab yang mana punya masalah rambut 11-12 sama saya yaitu lepek, rambut berketombe, rontok, pengen rambut cepet kering abis keramas (ini saya banget nih!) dan lain-lain. Ide super duper mega brilian ini muncul setelah menghadiri acara blogger gathering yang diadakan oleh Azalea Shampoo di Kunena Eatery Yogyakarta. Kalau kalian kepo, Azalea Shampoo ini diproduksi ol