Blogwalking, Perlu Nggak Sih?

Perlukah Blogwalking?


Saya kasih bocoran aja nih ya, jawabannya: iya, kamu perlu blogwalking. 
Jadi kemaren jagat blogger SEO heboh dengan sebuah dakwaan baru yang lagi-lagi dialamatkan pada google dan algoritmanya yang berubah-ubah seenak jidat seperti mood tukang kredit panci yaitu BLOGWALKING BIKIN BLOG TURUN DA/PA NYA DAN JADI JELEK LINK PROFILENYA

Tentu saja sebagai blogger kurang kerjaan saya merasa perlu menimbrungi keributan-keributan nggak penting seperti ini. Ingat, saya pengamat keributan bersertifikat dan tukang bacot profesional. Menjadi Sasuke Keyboard Warrior adalah jalan ninjaku #LemparPoni

Oke jadi gini, apa sih tujuan kegiatan blogwalking? Kalau tujuanmu untuk nebar backlink, itu udah salah, titik nggak pake koma. 

Blogwalking memang bisa digunakan untuk nebar backlink, tapi nggak bakal terlalu ngefek karena: 

Link Yang Ditaruh di Kolom Komentar Blogger Rata-Rata Adalah Link Nofollow. Apa dampak link nofollow? Ya nggak di-crawl sama google. Sesimpel itu. 

Terus kalo linknya dofollow, berarti oke mba? Apakah kita harus cari link dofollow buat backlink? Engga juga dong. Nggak gitu cara mainnya. Link Dofollow baru akan 'dinilai' kalo konten yang di link relevan. Kalo nggak relevan? Ya babay.

Misal blog-mu niche Beauty, terus dapet backlink dari postingan otomotif, ya nggak nyambung. 

Berarti jangan komen kalo nggak se-niche? Nah ini balik lagi, tujuan kamu blogwalking apa sih? Backlink? Ini udah salah. Backlink itu faktor kesekian. Blogwalking adalah soal silaturahmi dan promosi diri. Promosi?

Dulu jaman pertama saya ngeblog saya ingat tips blogging pertama yang saya baca di salah satu artikel di pinterest: Blogging is 30% Creating Super Curated Content and 70% Marketing. Artinya apa? Effort kalian untuk creating content kalo nggak diiringi dengan marketing yang bagus ya jeblok juga. 

Marketing konten blog itu kayak gimana? Ya sharing post di media sosial, ya ikut komunitas, ya sering blogwalking, pokoknya begitulah keadaannya. Intinya adalah ngasih pengumuman alias woro-woro kalau kamu adalah seorang blogger.

Nah terus gimana rules-nya kalau pengen blogwalking? Nggak ada rulesnya selain blogwalking-lah dengan konten yang relevan dengan postnya. Komen jangan cuma one liner kaya "menarik gan" atau cuma asal komen terus cabut--ini namanya nggak memanfaatkan kesempatan dengan baik.

Kalau pake Group Blogwalking gimana kak?

Ya gapapa tapi jangan tergantung dengan grup blogwalking untuk blogwalk. Salah satu kecerobohan yang sering dilakukan oleh blogger saat mengikuti engagement pod seperti group blogwalking ini adalah terus menerus blogwalking dari satu sumber yang sama.

Lho kenapa ini jadi masalah? karena nanti link tempat kita komen belum tentu relevan dengan blog kita. Selain itu, ketika kita terus menerus blogwalking ke blog member grup yang itu-itu aja, backlink yang mengarah ke kita jadinya nggak beragam. Jatuh-jatuhnya kita malah dikira bikin semacam PBN :(

Jadi boleh sesekali gunakan grup blogwalking tapi dirotasi, dan tetap lakukan blogwalking secara organik. Nggak susah kok, kalo kita rajin berkomunitas, sering-sering aja mampir ke blog teman-teman sekomunitas yang satu niche dengan kita.

Jujur saya juga masih suka ikut arisan blogwalking kok, tapi tujuannya yaaa buat nambah-nambah jumlah comment aja, apalagi buat blogger kelas teri yang masih harus sering-sering pansos kaya saya, blogwalking itu semacam sarana buat tahu apa sih trend yang update di dunia perblogan. 

Bener Gak Sih Blogwalking Menurunkan Traffic, DA/PA atau Berbahaya Untuk Spam Score?

Sebelumnya saya tegasin lagi ya: DA/PA, Spam Score dan Metric apapun gak langsung berkorelasi dengan rank page kita di google. Google punya algoritma sendiri yang pokoknya seenak udelnya google aja. 

Metric apapun baik MOZ, Ahrefs, Semrush, Ubersuggest itu cuma buat gambaran aja... karena kita butuh tools untuk jadi itungan dan patokan apakah kita perform cukup baik jika dibandingkan dengan kompetitor kita. Jadi gunanya untuk membandingkan dengan kompetitor. 

Kalo traffic turun setelah rajin BW, coba deh cek Google Search Console dan Google Analytics. Tahu kan apa yang harus diliat? Dalam 30 hari post apa yang turun drastis, masih ke index atau enggak, kata kunci apa yang masuk ke tempat kita. JANGAN-JANGAN karena sibuk BW kamu malah jadi jarang update blog atau karena sibuk BW ga sempat research keyword buat postingan kamu. 

Tapi Kak, Kalo Kita Komen Di Tempat Yang Spam Scorenya Tinggi....

Jangan salah, duckofyork itu banyak nanem link di blog blog kalian yang spam scorenya 20% keatas bahkan ada yang 60% (dan itu nggak cuma satu blog lho!)

Apakah saya langsung disavow links dari blog lain yang spam scorenya tinggi? Jawabannya adalah ENGGAK. 

Kenapa? Karena Spam Score yang kalian biasa kenal disini adalah metricnya MOZ. Dia hanya menunjukkan berapa persen potensi web kalian dianggap spam, BUKAN BERARTI berapa persen web kalian yang isinya spam. 

Ngeh nggak bedanya?

Google punya 17 indikator website spam. Spamhaus punya list berapa persen akhiran sebuah domain berpotensi dianggap spam. Coba dibaca-baca dulu deh. Nanti kalo sempat saya bahas lebih lanjut soal SPAM SCORE nya moz, tapi enggak sekarang. 

Banyak yang komplen setelah disavow links, spam scorenya nggak kunjung turun. Yang mereka lupa: disavow links adalah fitur di Google Search Console, sedangkan spam score kan metric di Moz. Ya nggak auto konek dong antar dua tools ini. 

Coba perhatikan tanggal last crawl spam score di Moz kalian deh, soalnya waktu kemarin DuckySEO buka klinik, ketauan nih, tanggal 1 Februari Disavow Links di Google Search Console sedangkan botnya Moz terakhir crawl 12 Desember tahun sebelumnya. 

Menggunakan tools disavow links ini juga nggak bisa sembarangan. Saya hanya menggunakan disavow links jika terdapat backlink dari web yang sudah tidak aktif atau web gajelas yang isinya hanya spam gatau apa. 

Konsekuensi Disavow Links adalah kita menolak backlink dari web yang kita disavow, lah kalo temen kita sesama blogger yang seniche dan kontennya relevan mentah-mentah kita tolak backlinknya... ya aneh dong! 

Saling backlink itu bagus untuk meningkatkan authority website kalian selama nggak berlebihan. Kalo nggak yakin juga, ya tinggal komen menggunakan akun google atau link yang nggak langsung mengarah ke web. Susah amat. 

Komen Pakai Nama Kamu Deh!

Ada lagi yang sama pentingnya; komenlah dengan nama kita sendiri, bukan nama blog. 

Kenapa begitu? Karena sebenarnya nama yang kita gunakan kan nanti akan ke link dengan alamat website yang kita masukkan saat berkomen ria itu akan menjadi anchor text kita. Nah Anchor text yang bagus yang seperti apa sodara-sodara??? Ya yang relevan hehe, TAPIIII sekali lagi karena kolom komen itu biasanya nofollow... jadi nggak ngefek. 

Nah kalau udah tau nih anchor text nya nggak ngefek, mending coba pake strategi lain yaitu menarik orang untuk bersilaturahmi ke blog kita YAITUUUU DENGANNNN.... pake nama sendiri dan komen semenarik mungkin.

Coba kalo misalnya komenmu menarik dan relevan, orang pasti cenderung pengen ngeklik linkmu dan kepo kamu siapa kan? Yaudah dapet deh pageviews. 

Yaudah kira-kira begitu aja bacotan saya hari ini. Semoga bermanfaat dan mencerahkan, kalo belom cerah juga, google google lagi aja. 

Salam mbacot 2020.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW & FIRST IMPRESSION] Natur Hair Mask with Aloe Vera Extract

[REVIEW] Treatment Derma Face Therapy (DFT) Acne Di NMW Skin care Yogyakarta

Semua Yang Perlu Kamu Tahu Soal Food Photography! (+ Behind The Scene)