6 hal Yang Merusak Blog Tapi Sering Dilakukan Blogger!

Hal yang tidak boleh dilakukan oleh blogger


awas, dilarang emosi sepanjang membaca blog post kali ini karena saya sedang nyinyir maksimal.
Saya tergabung di berbagai forum blogging, baik atas nama sendiri maupun atas nama akun ternakan alter. Ada satu hal yang saya cermati dari beberapa percakapan para blogger pengabdi adsense selama ini, yaitu: semua pengen duit, tapi nggak semua pengen kerja keras.

Daripada ternak blog mending ternak ayam cemani mas *roll eyes* 

Cara-cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan ngeblog ini pun beragam dan aneh-aneh, seringnya bahkan para blogger ini melakukan hal-hal yang berpotensi merusak blognya sendiri. 

Ya tapi tetep dilakuin dengan embel-embel (selama ini aman, anti detect, anti banned dan lain-lain).

Saya mah ngikik aja di pojokan. Ya gimana nggak aman, wong blognya juga ngga kedeteksi google. 

Jadi meski pahit, kali ini saya akan bahas soal hal-hal yang sebenarnya merusak blog tapi seringkali dilakukan oleh blogger atas nama SEO, konten dan-lain-lain.

1. Otomatisasi Scraping & Spinning Article, Dan Sebagainya

Ini top tier yang saya perhatikan sering sekali dilakukan banyak blogger yang ((hobi)) beternak akun tapi malas membuat konten.

Ya wajar sih ya, saya nulis buat 3 blog saja kadang suka burnout apalagi harus menulis konten dalam satu niche berulangkali, seringkali dengan target yang kurang masuk di akal misal 10 artikel sehari.

Monmaap itu blog apa tribunnews? lol.

Realistis aja, sebuah blog pribadi ngga mungkin 100% menguasai market search engine di luar sana.

Seringkali para blogger ini menggunakan tools untuk scraping dan spinning article. Jadi tools ini akan mencari artikel-artikel tertentu sesuai kebutuhan, terus kalo udah ketemu artikelnya tinggal dispin alias diubah-ubah dikit persis kayak kamu kalo lagi nyontek tugas kuliah.

Biasanya sih tools seperti ini dijual dengan embel-embel "bebas plagiarism check" bahkan ada lho penulis yang berani jual jasa dengan harga yang mudahnya gak masuk di akal dan ternyata artikelnya adalah hasil spinning ini!

Sekilas kayanya memang mudah banget yang ngelakuin scraping dan spinning ini, tapi saya kasih tahu aja kalo google sekarang semakin pintar dan semakin ahli mendeteksi plagiarisme. Belum lagi kalau blog kamu di report plagiarisme dengan menggunakan DMCA, wah udah ribet lagi urusannya.

Soal DMCA ini kalo banyak peminatnya akan saya bahas dari segi hukum. Kalau kalian berminat, komen saja dibawah ya! 

Jadi kesimpulannya gimana? Well, sesampah-sampahnya tulisan kita, mending nulis sendiri deh. Menulis itu sesuatu yang bisa dipelajari dan dishape kok. Duckofyork juga tulisannya dulu busuk banget (sekarang udah jauh mendingan lah ya) tapi lama kelamaan membaik karena terbiasa.

 

2. Beli Traffic Blog

Saya tahu beberapa blogger yang berani menjanjikan pageviews ratusan ribu dalam waktu sehari. Setelah saya cek blognya... hmmm nggak masuk diakal. Dilogikain aja, sehari ratusan ribu berarti blog dia harusnya besar dan minimal selalu page one dong. Ini tuh enggak. Jadi trafficnya datang dari mana? #Suudzon

Ya, beli traffic, beli followers, beli engagement itu memang sekilas indah diatas kertas--apalagi pas bikin report buat klien, tapi tahu nggak kalau membeli traffic atau membeli visitor ke blog kita itu sebenarnya malah membahayakan blog kita sendiri?

Kenapa begitu? 

Jadi bot yang digunakan dalam kegiatan beli traffic ini adalah bot auto-visitor. Kegiatan menggunakan auto-visitor ini sering juga disebut sebagai jingling. 

Saat google mendeteksi bahwa ada traffic dengan kualitas rendah yang masuk ke blog kita secara berkali-kali, google akan beranggapan bahwa traffic tersebut adalah invalid clicks dan spammy. 

Klik visitor dalam jumlah masif juga berpotensi bikin server kita down sehingga blog error dan tidak bisa tampil. Kalau blog sering down, semakin besar juga potensi blog kita 'dicuekin' sama google. 

Kalau pake adsense lebih bahaya lagi, google bakal nge-rule kalo blog ini menggunakan invalid clicks sehingga adsense dibekukan. Walhasil potensi mencari uang jadi berkurang dan kalian harus mencari cara monetisasi lain selain adsense

3. Link Farm

Seperti namanya, link farm adalah peternakan buat para pak tani yang hobi beternak link. Seperti apa bentuknya? Biasanya bentuknya direktori, jadi satu halaman isinya link doang. Biasanya ini sering ditemukan kalau kita typo nulis nama website besar hehehe.

Teknik Link Farm ini sebenarnya udah jadul banget dan udah dibanned google, tapi entah kenapa masih ada aja so-called-SEO-guru yang menyarankan untuk naruh link blog di link farm. Iya sih, sebentar bisa naik ranknya tapi spam score juga naik fufufu 

Link Farm ini memang dibuat khusus untuk menaruh link. Dengan menyebar link di banyak website diharapkan blog mendapat banyak backlink sehingga rankingnya bisa naik.

Tapi apa iya semudah itu ferguso? TERNYATA TIDAK KAN!

seringkali google (dan beberapa metrics mesin pencari lainnya) sudah menandai link farm ajaib sebagai spam site sehingga jika link kita tampil di link farm, website kita turut dianggap sebagai spam. Walhasil, kita harus rajin untuk men-disavow link-link yang kerap kali bermunculan entah darimana itu. 

4. Private Blog Network (PBN)

Ini adalah taktik yang entah kenapa masih disarankan oleh beberapa SEO guru meskipun google sudah jujur terus terang menyatakan kalau tidak suka dengan yang namanya PBN. 

Private Blog Network adalah sekumpulan jejaring blog yang saling memberikan backlink satu sama lain. Tujuannya lagi-lagi sama, naikkin SERP alias search engine result page.

Biasanya PBN ini akan menggunakan domain-domain expired yang sudah punya authority yang tinggi sehingga dengan menulis di domain ini, boom! Blog langsung mendapatkan link yang ((konon berkualitas))

Sayangnya karena blog PBN ini banyak yang tidak aktif update dan sebagainya akhirnya ya ketauan juga deh sama google.

Meskipun PBN ini sebenernya nggak salah-salah amat, tapi pada kenyataan google nggak suka sama praktik PBN ini, sehingga kalau kita ketahuan ikut-ikutan PBN maka blog kita akan di penalize alias dihukum oleh google.  

5. Expired Domains

Kenapa membeli expired domains sebaiknya dihindari dalam SEO?

Well, dulunya sih taktik ini berjalan lancar banget. Saya juga termasuk yang pernah nyoba-nyoba mengaktifkan dan menggunakan expired domains buat mendongkrak SEO. 

Sampai sekarang nggak ada bukti bahwa menggunakan expired domains bisa berdampak positif ke SERP. Kalau dulu mungkin taktik ini masih ngefek.. kalau sekarang? Wah nggak janji. 

Jadi ngapain buang-buang uang untuk taktik yang belum tentu berguna? Salah-salah malah bisa dikira PBN dan dipenalize hehehe.

6. Keyword Stuffing

Jaman dulu tuh ya, keyword stuffing adalah cara buat ngerank di google yang paling mudah. 

Misalnya saya mau ngerank untuk keyword "wisata jogja", nah saya cukup menuliskan wisata jogja berkali-kali. Persetan dengan readability. Persetan apakah artikelnya bermanfaat apa enggak, yang penting ngerank dan ada yang ngeklik,

Sekarang mah udah nggak ngaruh lagi Keyword Stuffing karena google sekarang punya sistem baru yang bisa membaca apakah artikel tersebut beneran bisa dibaca apa enggak, bermanfaat apa enggak, dan sebagainya. Nah kalau sudah begitu, ngapain sih masih keyword stuffing yang jelas-jelas nggak bisa dibaca?

Sebel ya. 

Ada lagi yang sama unfaedahnya yaitu nulisin keyword lalu disamain warnanya dengan warna background.

Kreatif banget perilaku umat manusia emang. Ini sudah nggak ngefek ya guis. Intinya buatlah tulisan sebaik mungkin. Kenapa? Karena sekuat-kuatnya SEO tetap tidak akan mengalahkan pembaca loyal yang terus balik meskipun artikel kita random. 

Jadi nggak perlu keyword stuffing ya guys. Tulis aja senatural mungkin.

Nah itu dia 6 hal yang merusak blog tapi sering dilakukan oleh blogger versi saya. Kalau kalian punya versi lain silahkan komentar dibawah ya! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW & FIRST IMPRESSION] Natur Hair Mask with Aloe Vera Extract

[REVIEW] Treatment Derma Face Therapy (DFT) Acne Di NMW Skin care Yogyakarta

Semua Yang Perlu Kamu Tahu Soal Food Photography! (+ Behind The Scene)